Minggu, 19 Juli 2020

KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA

KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA


Bab berikut akan membahas tentang berbagai kenampakanalam di Indonesia, masyarakat yang ada di dalamnya dankeragaman sosial serta budaya yang ada. Dengan mempelajari bab ini, kamu akan dapat mendeskripsikan berbagai kenampakan alam dan hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.

Kenampakan alam apa yang menonjol di daerahmu? Pegunungan, lautan, dataran tinggi atau mungkin dataran rendah. Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman kenampakan alam. Kenampakan alam akanberpengaruh pada jenis tradisinya.

Adakah tradisi upacara adat di daerahmu? Pernahkah kamu mengikutinya? Upacara sedekah laut di daerah DKI, Labuhan di Yogyakarta, Jamu Laut di Sumatra Utara, diselenggarakan oleh masyarakat yang hidup di daerah pantai.

Di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai kenampakan alam, misalnya pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, dan sebagainya. Kenampakan alam tersebut akan memengaruhi keragaman sosial, budaya, sehingga setiap daerah akan mempunyai adat istiadat, budaya, dankehidupan sosial yang berbeda-beda.

Istilah - Istilah Dalam Upacara Rambu Solo' Tana Toraja
Gambar 1. Upacara Rambu Solo' Tana Toraja

 A.      KENAMPAKAN ALAM DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan atau perairan. Luas wilayah lautan adalah dua pertiga bagian dan wilayah daratan sepertiga bagian dari seluruh wilayah Indonesia.

Wilayah lautan tidak dapat dihuni oleh manusia.Wilayah daratan yang dapat dihuni oleh masyarakat dikelompokkan menjadi wilayah pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai.

1.      Pegunungan

Penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan tidak banyak apalagi yang mempunyai ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut. Daerah pegununganmerupakan rangkaian gunung yang sambung-menyambung dan mempunyai ketinggian lebih dari600 meter di atas permukaan air laut. Kenampakan alam di Indonesia yang merupakan daerah pegunungan adalah sebagai berikut.

                                    
            5 Misteri Unik Gunung Jayawijaya
         Gambar 1 Pegunungan Jaya Wijaya di Papua

2.      Dataran tinggi

Dataran tinggi mempunyai ketinggian + 600 m di atas permukaan laut. Suhu udara yang sejuk di dataran tinggi sangat cocok untuk digunakan sebagai daerah wisata, rekreasi, dan lokasi perkebunan. Beberapa contoh dataran tinggi di Indonesia adalah sebagai berikut

Tabel 1.2 Dataran Tinggi Di Indonesia

Daratan Tinggi Dieng Jawa Tengah

3.     Dataran Rendah

Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Istilah ini diterapkan pada kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang berlawanan dengan daratan tinggi

Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk wilayah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat Celsius sepanjang tahun. Dataran rendah merupakan wilayah yang sering dijadikan tempat tinggal bagi sebagian masyarakat Indonesia, karena suhu di dataran rendah cukup nyaman karena tidak terlalu dingin seperti di dataran tinggi, dan tidak terlalu panas seperti di pesisir

Wilayah dataran rendah paling banyak dihuni oleh masyarakat karena wilayah ini merupakan pusat kehidupan manusia. Berbagai jenis aktivitas manusia seperti kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya dilakukan di wilayah ini. Dataran rendah yang sangat luas terdapat di pantai timur Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan bagian selatan, tenggara dan bagian barat, serta Papua bagian selatan. Sedangkan dataran rendah yang sempit terdapat di pantai utara dan selatan Pulau Jawa

Kehidupan Masyarakat di Dataran Rendah, Dataran Tinggi, dan Daerah Pantai
Gambar Sawah Dataran Rendah
      4.       Pantai

Secara umum ada tiga jenis pantai, yaitu pantai berbatu, pantai berpasir, dan pantai berlumpur. Pantai berbatu merupakan pantai yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas batuan. Pantai berpasir umumnya sering dijadikan tempat pariwisata karena wilayahnya indah. Adapun pantai berlumpur sebagian besar wilayahnya merupakan daerah berlumpur dan tergenang saat air pasang.

Pantai merupakan daerah perbatasan daratan dengan lautan. Penduduk yang hidup di sekitar pantai jumlahnya tidak banyak. Pada umumnya penduduk pantai memilikimata pencaharian sebagai nelayan. Wilayah pantai banyak digunakan untuk objek wisata, bisnis penginapan, dan restoran.

                 Gambar Pantai sekitar Gunung Kidul Jogja

5.      Perairan Darat

Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan. Air dapat berupa benda cair atau benda padat (es dan salju). Adapun dari keduanya yang banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah yang berbentuk benda cair yaitu air. Meliputi di antaranya air permukaan, air tanah, sungai, danau, dan sebagian air rawa.

Air di daratan sebagian besar berasal dari curah hujan. Air hujan ini sebagian meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir pada permukaan tanah melalui sungai kemudian terus ke laut. Ada juga yang mengalir ke danau atau ke rawa-rawa, sebagian ada yang menguap langsung atau melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang-binatang. Kesemuanya akan mengalir kembali ke laut. Dari laut airnya akan menguap dan akhirnya menjadi hujan, kemudian menuju ke daratan lagi. Proses inilah yang dinamakan siklus air. Siklus air adalah pergerakan yang teratur dari lautan ke udara lalu ke tanah dan mengalir ke laut

Perairan darat terdiri atas sungai dan danau. Sungai dan danau memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan manusia, misalnya sebagai sarana transportasi, irigasi, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya. Beberapa danau dan sungai besar yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut.

Tabel 1.3 Danau dan Sungai di Indonesia

Wonderfull indonesia Kerinci-Jambi
Danau Kerinci Sumatera

Mitos dan Fakta di Sekeliling Sungai Musi
Sungai Musi Sumatera

B.    KENAMPAKAN ALAM DAN SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA

1.      Memengaruhi Suku Bangsa

Suku bangsa terbentuk dari suatu kelompok orang yang hidup secara bersama-sama, sepaham, senasib, dan mempunyai cara berpikir dan berkeyakinan yang sama.

Tiap suku bangsa memiliki aturan, tatanan, serta cara-cara tertentu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang disebut adat istiadat. Kenampakan alam yang ada sangat memengaruhi temperamen dan watak mereka. Kadang-kadang kita mendengar bahwa suku Jawa terkenal ramah tamah, suku Madura terkenal suka bekerja keras, suku Ambon terkenal sangat disiplin, dan sebagainya. Hal itu bias terjadi karena kenampakan alam yang ada di sekitar mereka.

2.      Memengaruhi Kebudayaan Setempat

Kebudayaan suatu daerah berkembang karena kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang atau suku bangsa mereka. Kebudayaan daerah dapat dilihat dari cara mereka melaksanakan adat istiadat, upacara adat, tarian dan nyanyian, makanan daerah, dan lain-lain.

Kebudayaan itu biasanya berkembang dari kenampakan alam di daerah mereka tinggal. Adat istiadat dan upacara adat dilakukan untuk menghormati nenek moyang mereka yang diyakini berasal dari kenampakan alam seperti pegunungan, lautan, sungai, dan sebagainya. Para penduduk sekitar wilayah pegunungan misalnya meyakini bahwa semua kehidupan mereka berasal darialam pegunungan. Sehingga upacara adat, nyanyian, tarian dan kebudayaan lainnya dipusatkan di sekitar pegunungan tersebut.

Demikian pula masyarakat yang hidup di sekitar sungai, danau, dan pantai. Upacara adat, nyanyian, tarian dan makanan khas mereka menunjukkan ciri khas kenampakan alam di sekitarnya. Sebagian besar wilayah Indonesia berupa lautan sehingga banyak sekali jenis upacara adat yang diselenggarakan di tepi pantai atau lautan. Contoh upacara adat yang diselenggarakan di lautan atau pantai adalah upacara labuhan di Daerah Istimewa Yogyakarta, upacara buang jung di Bengkulu, upacara sedekah laut di DKI Jakarta, dan upacara jamu laut di Sumatra Utara.

Masyarakat yang tinggal di daratan rendah biasanya tidak memiliki kenampakan alam yang khusus. Mereka menyelenggarakan upacara adat berdasarkan apa yang diyakini bisa memberikan mereka kehidupan, kesejahteraan, dan keselamatan. Misalnya di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah masih sangat mengandalkan tradisi atau budaya keraton dalam melaksanakan upacara adat. Contohnya ruwatan, midodareni, tedhak siten, dan lain-lain. Sedangkan masyarakat yang tinggal di pedesaan sangat mengandalkan potensi berupa sawah dan ladang untukkehidupannya sehingga mereka sering menyelenggarakan upacara adat seperti saren taon, bersih deso dan lain-lain setelah panen tiba. Hal itu merupakanwujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.

Tedhak Siten yang juga dikenal sebagai ritual Turun Tanah merupakan salah satu adat dan tradisi masyarakat Jawa Tengah. Istilah dari Tedhak Siten sendiri berasal dari dua kata yaitu Tedhak yang berarti kaki atau langkah dan Siten yang berasal dari kata Siti yang artinya tanah. Jadi, tedhak siten merupakan sebuah acara adat dimana seorang anak yang berumur tujuh lapan (7 x 35 hari atau 245 hari) akan dituntun oleh ibunya untuk berjalan menapak diatas tanah.

Upacara adat ini sendiri memiliki beberapa tujuan, termasuk diantaranya adalah sebagai bentuk rasa syukur karena sang anak akan mulai belajar berjalan. Selain itu, upacara ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan anak kepada alam sekitar dan juga ibu pertiwi. Hal ini juga merupakan perwujudan  dari salah satu pepatah Jawa yang berbunyi “Ibu Pertiwi Bopo Angkoso” (Bumi adalah ibu dan langit adalah Bapak).

Sama seperti berbagai upacara adat Jawa lainnya, upacara tedhak siten juga tidak lepas dari berbagai simbol dan makna filosofis. Setiap langkah dan aspek dari upacara ini menyimbolkan hal-hal tertentu dalam kehidupan sang anak, dan hal inilah yang membuat upacara ini penuh warna

anang_ashanty_tedhak_siten_1                                                  Gambar Tradisi upacara tedhak siten

3.      Memengaruhi Kehidupan Sehari-hari 

a.       Masyarakat pedesaan

Masyarakat perdesaan biasanya tinggal di pegunungan, dataran tinggi, pantai, wilayah perairan sungai, danau dan sebagian dataran rendah. Kehidupan masyarakat ini bercorak sejenis dan sangat tergantung dari kenampakan alam di sekitarnya. Contohnya di perkampungan nelayan di pinggir lautan akan kita lihatsemua penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Menjadi nelayan adalah tradisi turun temurun bagi mereka. Apabila ada penduduklain yang bekerja di bidang lain,mereka itu adalah para pendatangdan jumlahnya sangat kecil.

Demikian juga masyarakat yangtinggal di pegunungan, pantai, dataran tinggi, sekitar sungai dan danau. Hampir semua penduduk mempunyai tradisi yang sama dalam memanfaatkan lingkungannya. Bahkan kadang-kadang ada beberapa daerah yang sulit untuk menerima perubahan dan pembaharuan dari pihak luar.

Ciri yang paling menonjol dari masyarakat perdesaanadalah kekeluargaan dan gotong royong. Mereka beranggapan bahwa tetangga mereka adalah keluarganya sendiri. Kadang-kadang perkawinan dilakukan antar penduduk itu sendiri. Kelemahan dari masyarakat ini biasanya sulit menerima pembaharuan dan perubahan, sangat kuat memegang tradisi meskipun kadang-kadangsudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, serta kurang mengutamakan pendidikan

Masih Adakah Jiwa dan Semangat Gotong Royong Pada Diri Kita?
Gambar Gotong Royomg di Pedesaan

b.      Masyarakat perkotaan

Masyarakat yang hidup di perkotaan sangat beranekaragam yang terdiri atas berbagai suku bangsa, golongan, dan agama. Masyarakat perkotaan sedikitmengandalkan kenampakan alam dalam kegiatan sehari-hari. Pada umumnya mereka berhubungan dan bersosialisasi dengan pihak lain karena mempunyai kebutuhan yang sama.

Masyarakat perkotaan menempati wilayah dataran rendah, sebagian dataran tinggi, dan sebagian didaerah pantai. Umumnya kehidupan mereka sudah modern dan sangat individu. Mereka jarang yang menyelenggarakan upacara adat karena mereka terdiriatas berbagai macam suku bangsa dan agama karena sifat kekeluargaan dan gotong royong dalam masyarakat perkotaan sudah menipis. Kekerabatan dan komunikasi hanya berdasarkan pada kepentingan yang sama, misalnya untuk kepentingan bisnis, untuk kepentingan pekerjaan, dan lain-lain.

Masyarakat perkotaan mudah menerima kemajuan teknologi, perubahan, pembaharuan serta rata-rata kesadaran untuk mengenyam pendidikan sudah tinggi.

Masyarakat perkotaan mempunyai mata pencaharian beraneka ragam seperti pengusaha, pedagang, buruh pabrik, pegawai kantor, pegawai pemerintah, notaris, pengacara, guru, dosen, dan lain-lain

Gambar Kantor Pelayanan Pajak

C.     SUMBER

https://bsd.pendidikan.id/data/SD_4/Ilmu_Pengetahuan_Sosial_4_Kelas_4_Indrastuti_Penny_Rahmawaty_2009.pdf

https://topadatindoblog.blogspot.com/2018/01/istilah-dalam-upacara-rambu-solo.html

https://eventkampus.com/blog/detail/421/5-misteri-unik-gunung-jayawijaya

https://sigijateng.id/2020/kawasan-telaga-warna-dieng-dipercantik-dengan-tanaman-bambu-cendani/

https://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_rendah

https://jogya.com/update-daftar-102-pantai-di-gunungkidul-jogja/

http://geografisku.blogspot.com/2015/09/pengertian-dan-macam-perairan-darat.html

https://www.kaskus.co.id/thread/595f2e6a947868cf498b456c/wonderfull-indonesia-kerinci-jambi/

https://srivijaya.id/2018/07/26/mitos-dan-fakta-di-sekeliling-sungai-musi

https://www.nyonyamelly.com/blogs/news/tedhak-siten-tradisi-jawa-yang-penuh-warna

https://www.kompasiana.com/johanisalbertmalingkaspacaran/55f649f844afbdbb047f240b/masih-adakah-jiwa-dan-semangat-gotong-royong-pada-diri-kita

https://pemeriksaanpajak.com/2020/06/24/memburu-wajib-pajak-nakal-pegawai-pajak-akan-menguliti-laporan-spt-mulai-1-juli/


D    VIDEO RITUAL RAMBU SOLO' TANA TORAJA


                  

E. EVALUASI


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

PROFIL PENULIS

Foto saya
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Arsip Blog